Senin, 13 Mei 2013

pengertian dewatering


Dewatering adalah proses penurunan muka air tanah selama Konstruksi berlangsung selain itu juga diperuntukkan pencegahan kelongsoran akibat adanya aliran tanah pada galian atau bisa dipaparkan sebagai proses pemisahan antara cairan dengan padatan.

Proses dewatering tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan jalan :
1. Thickening, Yaitu merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp sehingga solid factor yang dicapai sama dengan satu (% solid = 50%)
2. Filtrasi, Adalah merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan jalan
menyaring (dengan filter) sehingga didapat solid factor sama dengan empat (% solid = 100%).
3. Drying, Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan jalan pemanasan,
sehingga padatan itu betul-betul bebas dari cairan atau kering (% solid = 100%).

Tujuan diadakannya proses dewatering antara lain adalah untuk:
1. Mencegah rembesan
2. Memperbaiki kestabilan tanah
3. Mencegah pengembungan tanah
4. Memperbaiki karakteristik dan kompaksi tanah terutama dasar
5. Pengeringan lubang galian
6. Mengurangi tekanan lateral

Selain itu, terdapat faktor penentu dalam pemilihan dewatering antara lain:
1. Sifat tanah
2. Air tanah
3. Ukuran dan dalam galian
4. Daya dukung tanah
5. Kedalam dan tipe pondasi
6. Design dan fungsi dari struktur
7. Rencana pekerjaan
Keuntungan dan kerugian dilakukannya proses Dewatering:

Keuntungan :
1. Muka air tanah turun
2. Longsor kurang
3. Lereng lebih curam
4. Tekan tanah berkurang

Kerugian :
1. Mata air sekeliling turun
2. Permukaan tanah turun

Jenis dewatering dilihat dari waktu dan kegunaannya dapat dikelompokkan menjadi :
1. Dewatering sementara
2. Dewatering tetap/sementara

Metode dewatering
1. Metode pemompaan terbuka
2. Metode alur dangkal
3. Metode predrainase
4. Metode cut off
5. Metode osmose elektries

Tidak ada komentar:

Posting Komentar